ISP 3 Kata
3 kata sederhana tapi paling ampuh untuk menghadapi kehidupan ini. Walau untuk menjalankannya sangat tidak sederhana, butuh tenaga ekstra untuk menelaahnya sampai untuk menjalankannya. Sabar, Berkata sabar ketika ingin menenangkan hati seseorang, berharap bisa mengendalikan diri. Sabar tidak mempunyai
batas waktu, kadang sebagai manusia, kita bertanya pada TUHAN ; “sampai kapan kah saya harus bersabar?” mungkin TUHAN akan menjawab; “ya, sabar aja!!!”. Sabar bukan berarti menghitung waktu! Pasrah, “pasrahkan saja smuanya pada TUHAN!” kalimat yg sering terdengar, memasrahkan bukan berarti kita tidak melakukan apapun! Klo smua urusan manusia dipasrahkan pada TUHAN berarti makin sibuk saja TUHAN dan apa gunanya manusia diberikan akal dan pikiran jika tak mau melakukan sesuatu untuk hidupnya sendiri! Ikhlas, Mengucapkan “ ikhlas kok!” bukan hanya tidak mengharapkan imbalan tapi juga dibutuhkan sepenuh hati untuk mengikhlaskannya. TUHAN yang menciptakan manusia. Manusia mempunyai nafsu yang terkadang memaksakan kehendaknya sendiri tanpa menyadari bahwa ada lebih punya kuasa terhadap hidup manusia itu sendiri. “SABAR- PASRAH- IKHLAS karena hanya TUHAN maha mengetahui yang TERBAIK”
batas waktu, kadang sebagai manusia, kita bertanya pada TUHAN ; “sampai kapan kah saya harus bersabar?” mungkin TUHAN akan menjawab; “ya, sabar aja!!!”. Sabar bukan berarti menghitung waktu! Pasrah, “pasrahkan saja smuanya pada TUHAN!” kalimat yg sering terdengar, memasrahkan bukan berarti kita tidak melakukan apapun! Klo smua urusan manusia dipasrahkan pada TUHAN berarti makin sibuk saja TUHAN dan apa gunanya manusia diberikan akal dan pikiran jika tak mau melakukan sesuatu untuk hidupnya sendiri! Ikhlas, Mengucapkan “ ikhlas kok!” bukan hanya tidak mengharapkan imbalan tapi juga dibutuhkan sepenuh hati untuk mengikhlaskannya. TUHAN yang menciptakan manusia. Manusia mempunyai nafsu yang terkadang memaksakan kehendaknya sendiri tanpa menyadari bahwa ada lebih punya kuasa terhadap hidup manusia itu sendiri. “SABAR- PASRAH- IKHLAS karena hanya TUHAN maha mengetahui yang TERBAIK”
Selasa, tanggal 3 April 2012 bertempat di Gedung Muhammad Hatta, Perpustakaan Pusat Universitas Islam Indonesia telah dilaksanakan Refreshing Diri bagi mahasiswa angkatan XX Program Studi Profesi Apoteker Universitas Islam Indonesia dalam bentuk pengajian. Dalam acara tersebut seluruh mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker nampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara.
Selaku pembicara utama dalam pengajian tersebut, adalah bapak Ustad Syatori, L.C. Beliau mengambil tema “Sabar, Ikhlas, dan Pasrah”. Pada kesempatan tersebut hadir pula Bapak Saepudin, M.Si., Apt. selaku Ketua Program, didampingi oleh Ibu Suci Hanifah, M.Sc., Apt. selaku Sekretaris Program, beserta seluruh jajaran Staff Profesi Apoteker yang turut mendampingi mahasiswa dalam mengikuti kegiatan tersebut.
Ustad Syatori menuturkan, “Ketahuilah, sabar akan sangat sulit dilakukan, apabila kita tidak mampu menyadari, bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, pada hakikatnya hanyalah ujian. Harta yang kita miliki, karir yang bagus, rumah, mobil mewah yang kita miliki, anak dan keluarga, itu semua adalah ujian dari Allah dan titipan Allah”.
Allah SWT berfirman : “ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah [2] : 155-157), imbuh beliau.
Mengakhiri acara tersebut, beliau berpesan : “Ikhlas adalah sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan dan bila dilakukan dengan Sabar, maka semuanya itu yang dikatakan Orang yang Ikhlas dan Sabar. Mudah-mudahan kita semua menjadi orang yang selalu diberi jalan dan di berkahi dalam menuju Ridho Allah SWT, amin”.
Last Updated ( Wednesday, 04 April 2012 )
0 komentar:
Posting Komentar